Nusa Penida adalah yang paling besar selain Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Untuk mencapai tempat ini, bisa dengan membeli tiket boat di Pantai Sanur, Bali dengan harga Rp 75.000,00 per orang. Tiket Boat ini memiliki jadwal keberangkatan tertentu, tidak setiap jam ada. Jadwal paling pagi adalah pukul setengah 8 dan setiap counter boat, memiliki jadwal keberangkatan yang berbeda-beda tapi harganya sama. Sambil menunggu boatnya datang, kami pun berkunjung ke salah satu cafe dan memesan jus sambil narsisan. Jus nya lumayan murah, sekita 10 - 12 ribu.
Perjalanan menuju kesana tidaklah lama,, hanya sekitar 30 - 40 menit dari pantai sanur. Begitu sampai, karena salah satu teman saya sudah menyewa mobil di nusa penida, guide pun sudah menunggu di pelabuhan. Ternyata memang di nusa penida ini butuh mobil ataupun motor, karena tempatnya yang cukup besar dan tempat-tempat yang dituju cukup jauh. Mobil yang kami pakai ini disewa seharga Rp 300.000,00 per hari. Tempat tujuan kami yang pertama adalah Homestay yang juga telah dipesan oleh salah satu teman yang memang sudah beberapa kali berkunjung kemari. Homestay nya tidak begitu jauh, 15 menit perjalanan dengan mobil dari tempat kami berlabuh. Disana kami memesan 2 kamar, didalam 1 kamar terdapat 2 buah ranjang, tapi bedanya, 1 kamar kami terdapat wc didalamnya, sedangkan yang satunya harus menggunakan wc luar. Harga kamar homestay ini cukup murah, permalamnya hanya Rp 100.000,00. Posisinya pun dekat dengan laut dan terdapat beberapa tempat makan disebelah homestay.
Setelah beristirahat sejenak dan meletakkan barang bawaan, perjalanan dilanjutkan. Nusa Penida sangat terkenal dengan banyak destinasi pantai yang indah dan mencengangkan, sayang tempatnya masih jauh-jauh. Karena itu, teman saya mulai menetapkan tujuan terlebih dahulu, yaitu Pantai Suwehan. Butuh waktu 2 jam perjalanan untuk ke pantai ini, dalam perjalanan, kalian bisa melihat cukup banyak pura dan pemandangan perbukitan hijau. Penduduk disana menyebut bukit itu adalah Bukit Teletubbies
Setelah melewati perbukitan ini, kami berhenti sejenak, karena ternyata ada satu spot yang juga merupakan tepat berfoto dan menikmati pemandangan, namanya Abangan Hills. Di abangan hills ini kalian dapat melihat satu pohon kering dengan papan kayu yang bertuliskan nama tempatnya. Pemandangan langitnya indah, dan samar-samar kalian bisa melihat laut jauh di seberangnya.
Hanya sejenak kami menyempatkan diri befoto, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Setelah 40 menitan, mobil kami pun berhenti di sebuah kios, di depannya terdapat sebuah pura besar. Menurut bapak sopir, kami sudah sampai di Pantai Suwehan, saya pun mulai bingung, karena saya tidak melihat adanya tanda-tanda pantai. Rupanya masih ada perjalanan tahap kedua yang harus di jangkau dengan jalan kaki. Intinya kami harus menuruni sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 250 meter dan kemiringan 80 derajat. Awalnya kami tidak tahu medannya akan seberat itu untuk menikmati sebuah keindahan pantai, dan kami pun mulai mengikuti jalan setapak yang ada disana. Untungnya saat itu tidak hujan, karena kalau hujan, jalannya akan benar-benar licin. Tanpa hujan pun kami merasakan terpeleset beberapa kali, bahkan beberapa kali kami menemukan tali yang digunakan untuk menuruni dan mendaki tempat itu.. Oh yaa.. disini kalian juga akan menemukan beberapa pohon keramat dan beberapa peringatan, jadi harus lebih berhati-hati dalam bertindak dan berucap yaa hehehehe.
Begitu sampai di Pantai, rasanya benar-benar lega, dan memang masih sangat bersih, bahkan tidak ada orang lain selain kami di pantai itu. Awalnya kalian akan disambut dengan bebatuan pantai dan pasir putih.
Lalu bersiaplah untuk menginjakkan kaki kalian di pasirnya yang putih dan halus serta tempatnya yang luas. Kalian akan melihat di satu sisi adalah lautan yang luas dengan ombak yang cukup besar, dan di sisi lain sebuah tebing tinggi yang merupakan tempat hiking kami saat kemari, sampai-sampai saya sendiri tak percaya saya sudah melewati jalan itu.. hehehhe
Inti dari Pantai Suwehan ini adalah adanya sebuah batu besar yang berdiri di tengah lautan, karena ombaknya tidak begitu besar, jadi batu ini masih bisa dijangkau. tapi kalau ombaknya besar dan tinggi, batu ini hanya bisa dilihat dari jauh..
Rasanya ingin berlama-lama disini bukan karena tempatnya saja yang tenang dan indah, tapi juga karena saya sendiri malas mendaki lagi.hahahha. jadinya banyak sekali kami bernarsis ria disini
Setelah selesai mempersiapkan batin dan berdoa, akhirnya diputuskanlah untuk kembali ke mobil dengan menanjaki kembali jalan tersebut.. omaigat.. capeknya memang lebih terasa pas naik daripada turun.. tapii.. wonderful.. baru kali ini saya harus bersusah payah terlebih dahulu untuk melihat sebuah pantai.. heheheh intinya, quotes : "Difficult road often lead to beautiful destination" benar-benar berlaku.
Target kami berikutnya adalah Angel's Billabong dan Pasir Uuh atau Broken Beach. Kedua tempat ini termasuk terkenal di instagram, mudah dicapai dan jaraknya cukup dekat. Memang angel billabong merupakan target utama saya saat merencanakan main ke Nusa Penida.
Ini adalah foto di Broken Beach, dimana terdapat sebuah tebing besar menyerupai jembatan (bahkan saya sering kepeleset menyebut broken bridge), dan ditengah jembatan itu terdapat lubang setengah lingkaran. Saat itu, ombak sedang tidak besar, menurut guide kami, jika ombaknya besar akan lebih cantik untuk difoto.. Tapi menurut saya.. begini aja udah cantik kok.. Begitu sampai, saya langsung terkagum dengan pemandangannya.
Angel's Billabong ternyata memang secantik yang saya lihat difoto dan jaraknya memang dekat dengan broken beach. cuup dengan jalan kaki 5 menit melewati bebatuan tajam dan besar. Angels Billabong ini adalah sebuah kolam alami yang terbentuk dari alam, airnya berasal dari ombak yang besar dari lautan di depannya. Tentu saja kita bisa berenang disana. mantap kannn.. benar-benar tempat favorit saya.
Sayangnya.. Perjalanan di Nusa Penida berakhir di Angel's Billabong ini. Karena selain capek, waktunya pun tidak memungkinkan untuk menjangkau tempat lain lagi. Memang ada banyak sekali destinasi cantik disini seperti pantai kelingking yang juga merupakan salah satu target saya. Karena itu tidak akan cukup untuk satu hari kemari. Oh yaa.. tempat-tempat disini juga merupakan salah satu incaran untuk foto prewedding. asal jangan di suwehan aja preweddingnya.. hehehe
Perjalanan pulang ke homestay benar-benar terasa cepat, karena kami semua tertidur didalam mobil. Lalu saat tiba di homestay, kami disambut dengan jelang sunset di laut depan homestay yang benar-benar menjadi hidangan penutup dan perpisahan di nusa penida. Perjalanan esoknya adalah Nusa Lembongan dan Ceningan. yeayy...
By the way... Penulis juga ingin mengucapkan thank you so much untuk bro and sist yang sudah menjadi teman seperjalanan saya dalam menjelajahi Nusa Penida. Terimakasih Oppa Baskoro, semoga bisa menjadi travel blogger yang handal, fotonya keren-keren. Thanks buat Dek Redian, anak bali yang juga selalu bantuin foto, ajarin bahasa bali n jelasin tentang bali.. tourguide kedua lah. Dan yang terutama untuk Sistah Kiki Najatafani yang dengan sok idenya mengatur perjalanan ini dan menyatukan insan-insan yang awalnya tak saling mengenal ini. This is really a short time, but the memory is longlast. see you in another trip.. ohh... saya juga akan share liburan saya di nusa ceningan dan lembongan yang gak kalah asiknya..
0 comments:
Post a Comment