Sunday, September 11, 2016

Lost in Nusa Lembongan and Nusa Ceningan

Tak ada kata cukup di kamus saya untuk travelling dan liburan, dan itulah yang saya rasakan. Setelah menikmati perjalanan saya di Nusa Penida (Liburan Penuh Kejutan di Nusa Penida), sebuah tempat lain menunggu, tak lain tak bukan adalah Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. 


Ketiga pulau ini berdekatan, sehingga perjalanan menuju Nusa Ceningan dilanjutkan menggunakan boat yang disediakan oleh pemilik penginapan kami dari Nusa Penida. Boat ini adalah kapal kecil yang hanya muat berisi 8-10 orang. Harga yang dibayar untuk boat ini perorangnya adalah Rp 15.000,00 dengan durasi 15 menit. Dalam perjalanan, kita akan melewati Yellow Bridge yang merupakan jembatan penghubung antara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. 



Sama seperti pada Nusa Penida, untuk berkeliling di Nusa Ceningan dan Nusa lembongan dibutuhkan alat transportasi. Begitu sampai di Nusa Ceningan, yang merupakan pulau terkecil di antara 3 Nusa, di depannya kami langsung menemukan tempat penyewaan motor yang dapat disewa seharga Rp 100.000,00 per hari. Jika kalian tidak bisa mengendarai motor, jangan khawatir, beberapa tempat menyediakan penyewaan sepeda dan alat transportasi umum berupa cidomo yang merupakan kereta kuda, serta mobil sewa. 

Walaupun kecil, Nusa Ceningan memiliki banyak tempat indah yang juga wajib untuk dikunjungi. Untuk penginapan, Le Pirate Beach Club bisa menjadi salah satu pilihan jika anda menginginkan penginapan yang memiliki pemandangan laut lepas. Le pirate memiliki kamar minimalis bernuansa biru, tosca dan putih. Fasilitas yang diberikan adalah air panas, breakfast, wifi, kolam renang kecil dengan pemandangan laut dan restauran disebelahnya. 




Nusa Ceningan juga terkenal dengan salah satu daerahnya yang bernama Blue Lagoon dan Ceningan Cliff. Blue Lagoon merupakan sebuah tebing tinggi dimana kita bisa melihat bebatuan dan laut di bawahnya, uniknya warna air laut disini memiliki bias biru yang berbeda-beda, mulai dari biru muda, tosca dan biru tua. 



Ceningan Cliff juga memiliki keindahan laut yang sama, tapi disini kalian bisa melakukan Flying Fox diatas laut. Harga untuk flying fox ini adalah Rp 100.000,00, jika sedang sepi kalian bisa bernegosiasi dan mendapatkan harga yang lebih murah. Yang seru dari Flying fox ini adalah adanya ombak yang akan menerpa kita saat kita melintasi kabel menuju ke arah tebing lain, sayangnya saat itu ombak sedang tidak besar. 



Setelah puas berkeliling di Nusa Ceningan, perjalanan di lanjutkan ke Nusa Lembongan. Cara menyeberang ke Nusa Lembongan sangatlah gampang, tidak perlu menggunakan boat lagi, cukup dengan melintasi Yellow Bridge dengan motor. Karena warna kuningnya yang cantik, banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto terlebih dahulu di jembatan ini. 



Nusa Lembongan jauh lebih besar dari Nusa Ceningan, dan tempat-tempat yang akan dilewati cukup menanjak dan menurun, karena itu motor dan kendaraan umum sangat diperlukan di tempat ini. Tempat ini juga merupakan pusat dari tiga Nusa, lebih ramai dan lebih lengkap untuk segala fasilitas dan akomodasi seperti atm, supermarket, sekolah dll. Unsur Hindu memang masih terasa di ketiga Nusa ini, khususnya Nusa Lembongan, dimana tepat pada saat kami kemari, kami melewati ritual "Ngaben" yang merupakan adat hindu untuk membakar orang mati. 

Nusa Lembongan terkenal dengan Devil's Tear Point, sebuah tempat dimana kita bisa melihat ombak yang berdebur sangat keras ke tebing dan akan menerpa kita yang berada di puncak tebingnya. Bukannya terlihat menakutkan, justru ombak besar ini menjadi salah satu incaran para pengunjung yang ingin mendapatkan foto diterpa ombak tersebut. Tapi begitu sampai di tempat ini, kembali  disayangkan karena ombaknya sedang tidak besar. Untungnya pemandangannya masih cukup indah sehingga masih bisa menghibur hati kami. 




Jika berkunjung kemari, saya sarankan kalian menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa cafe yang memang terkenal dengan pemandangan lautnya. Salah satunya adalah The Deck Lembongan. Cafe bernuansa putih ini akan membuat kalian menyatu dengan laut sambil menyantap makanan. Untuk mencapai tempat ini kalian harus menuruni sebuah tangga terlebih dahulu.

 

Kalian bisa memilih berbagai macam tempat duduk yang tersedia disana dengan view laut biru dan memesan berbagai macam menu seperti jus dan es krim, beberapa jenis cake seperti chocolate and carrot cake dan menu breakfast. Harganya mmurah dan tax yang dikenakan adalah 15 %.




Di Nusa Lembongan, kami mencoba di sebuah penginapan yang bernama D'camels. Penginapan ini cukup jauh dari pusatnya, berada sedikit di dalam, tapi kamarnya termasuk memuaskan. Beruntung teman saya mendapatkan diskon dari traveloka sehingga kami mendapat kamar deluxe dengan harga Rp 300.000,00. Kamarnya besar dengan fasilitas tv, hot water, breakfast dan kolam renang. 



Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berkunjung ke Nusa Lembongan dan Ceningan. Yang pertama adalah boat untuk kemari dan pulang ke Bali. harga boat bervariasi, jadi kalian harus pandai-pandai dalam mencari, beberapa boat menyediakan penjemputan di hotel, jadi jangan khawatir kalau bawaan kalian banyak. Saat pulang ke Bali dari Nusa Lembongan, kami mendapatkan boat dengan harga Rp 75.000,00 per orang. 

Jangan lupa untuk membawa cash lebih, karena walaupun tersedia atm disini, tapi belum cukup banyak dan hanya ada di Nusa lembongan tidak di Nusa Ceningan. di Nusa Penida kalian juga dapat menemukan atm BRI. Karena estimasi bahwa kami akan mengambil  uang di atm di lembongan, kami tidak mengambil cash di nusa penida. Ternyata ATM di Nusa lembongan kehabisan uang dan hanya akan diisi seminggu sekali pada hari minggu. Tapi untungnya disini, kami mendapat info bahwa kita bisa menarik uang ke Pak Sugeng yang akan mengecas kartu debit dan memberikan uang tunai. Ternyata ehh ternyata alamat Pak Sugeng ada di sebelah Hotel D'Camels. Pak Sugeng membuka sebuah resto kecil disebelah dan juga menyediakan jasa pengambilan uang dan pembayaran rekening telepon. Untuk kartu mandiri akan di charge 5 % dan 3 % untuk BRI. 

Karena sudah kemari, selain untuk mengambil uang, akhirnya kami sekalian mencicipi makanan di tempat Pak Sugeng. Restonya bernama Warung Bu Candra, menu yang disediakan beragam mulai dari nasi goreng, bakso, nasi campur, soto dan berbagai es serta jus. Harganya pun murah berkisar dari Rp 5.000,00 - Rp 20.000,00. Porsinya pun Lumayan banyak dan enak.




Nah.. harus sampai disini dulu pengalaman saya berkunjung ke tiga Nusa di bali ini. Benar-benar pengalaman tak terlupakan bersama orang-orang yang akan selalu dikenang, yaitu Kiki Najatafani, si fotografer Baskoro dan Reydian. Tak menyangka ketiga orang ini akan mengambil bagian di memori saya. Semoga bertemu kembali di perjalanan lain. 











0 comments:

Post a Comment